Topologi
Jaringan Wireless
1. Independent Basic Service Set (IBSS)
Topologi paling sederhana adalah tipe Ad Hock, di mana node
node yang independen akan saling berkomunikasi secara peer to peer atau poin to
point. Standar ini merujuk pada topologi Independent Basic Service Set (IBSS)
di mana salah satu node akan ditunjuk sebagai proksi untuk melakukan koordinasi
antarmode dalam sebuah grup.
Proksi ini bertindak
sebagai access point atau base station dalam sebuah jaringan yang kompleks. Topologi
ad hoc sangat murah diterapkan dan sangat efektif serta mudah dalam pembangunan
lingkungan wireless nya, seperti pada ruang koneksi, kelas, atau bahkan
lingkungan kerja yang relatif kecil.
2. Basic Service Set
(BSC)
Topologi yang lebih
kompleks adalah topologi infrastruktur, di mana paling sedikit ada satu access
point yang bertindak sebagai base station. Access point akan menyediakan fungsi
sinkronisi dan koordinasi, melakukan forwadingserta broadcasting paket data.
Fungsi ini hamper sama dengan teknologi bridge pada metode jaringan wired
(dengan kabel).
3. Extended Service
Set (ESS)
Pada topologi ini
beberapa access point digunakan untuk meng-cover range are yang lebih luas,
sehingga membentuk Extended Service Set (ESS). Mode ini terdiri dari dua atau
lebih basic service set yang terkoneksi pada satu jaringan kabel. Setiap access
point diatur dalam channel yang berlainan untuk menghindari terjadinya
interferensi. Metode ini akan membentuk sel-sel seperti pada jaringan selular. User
dapat melakukan roaming ke sel yang lain dengan cukup mudah tanpa kehilangan
sinyal..
Extended service set (ESS) memperkenalkan kemungkinan
melakukan forwading dari sebuah sel radio ke sel yang lain melalui jaringan
kabel. Kombinasi access point dengan jaringan kabel akan membentuk distribution
system (DS).
Topologi
Peer to peer
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri
dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer).
Kelebihan TOPOLOGI PEER TO PEER :
• Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer
• Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server,
salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan
khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer
mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kekurangan TOPOLOGI PEER TO PEER :
•
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe
peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang
ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan
workstation.
• Unjuk kerja
lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap
komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri
• Sistem
keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-
masing fasilitas yang dimiliki
• Karena data
jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus
dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.
0 komentar:
Post a Comment