Pages

Sunday, 16 November 2014

Tipe-tipe Monitor




Tipe-tipe Monitor

Monitor bisa dibilang merupakan komponen penting dalam satu PC. Hampir semua hasil operasi pada komputer ditampilkan pada monitor. Oleh karena itu, pemilihan monitor yang tepat dapat menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam kenyamanan Anda bekerja di depan komputer.
Saat ini, ada tiga tipe teknologi monitor yang umum di pasaran yakni

1. Cathode Ray Tube (CRT),
2. Liquid Crystal Display (LCD), dan
3. Plasma Gas.

1.Cathode Ray Tube (CRT)
CRT adalah monitor dengan teknologi termurah dan paling banyak ditemui saat ini. Cara kerja monitor CRT adalah dengan menembakkan elektron yang dihasilkan oleh tabung elektron ke lapisan fosfor pada layar monitor. Lapisan fosfor yang terkena tembakan elektron akan berpendar selama beberapa waktu dan pendaran fosfor inilah yang menghasilkan citra pada layar monitor dan Tertangkap oleh mata kita.
Dari ketiga tipe teknologi monitor, CRT adalah teknologi yang termurah dengan resolusi yang cukup baik. Walaupun begitu, CRT punya kekurangan berupa ukurannya yang besar (karena menggunakan tabung elektron), butuh daya listrik yang banyak, dan radiasi elektromagnetiknya cukup kuat.

2.Liquid Crystal Display (LCD)
Tak seperti CRT, monitor dengan teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron, namun menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Tidak digunakannya tabung elektron tentu saja membuat perbedaan yang besar pada daya listrik yang digunakan. Hal ini juga membuat layar LCD dapat dibuat sangat kecil sehingga dapat digunakan pada peralatan yang portabel seperti jam, laptop, kalkulator, dan sebagainya.

Tidak adanya tabung elektron juga membuat radiasi elektromagnetik turun secara drastis. Kelebihan lainnya, monitor LCD memiliki efek flicker (berkedip) yang menyakitkan mata yang lebih rendah dibandingkan CRT. Monitor LCD juga dapat dibuat datar sehingga mengurangi distorsi citra seperti pada monitor CRT yang agak cembung.

Walaupun begitu, ada beberapa kekurangan pada monitor LCD dibandingkan CRT, yaitu harganya yang masih cukup mahal dan tidak mampu digunakan pada berbagai macam resolusi. Monitor LCD yang dirancang untuk bekerja pada resolusi 1024×768 akan terlihat agak buram jika dipaksa bekerja pada resolusi 800×600. Namun hal ini sekarang sudah mulai diatasi dengan teknik antialiasing. LCD merupakan monitor digital, dan terbatas pada kedalaman warna sampai 18-bit. Sebuah teknik baru untuk mengembangkan kedalaman warna yang dikenal sebagai Frame Rate Control dapat memperdalam kedalaman warna sampai 24-bit. Jika dilihat dari warnanya, LCD dapat dibedakan menjadi LCD monokrom dan warna. LCD warna menggunakan dua macam teknologi untuk menghasilkan warna, passive matrix dan active matrix. Passive matrix lebih murah dibandingkan active matrix. Teknologi passive matrix memberikan kontras yang baik dan sudut pandang yang cocok untuk digunakan, namun warnanya tidak terlalu tajam dan waktu reaksinya cukup panjang. Teknologi passive matrix merupakan teknologi mayoritas yang digunakan pada notebook sekarang ini. 

Sedangkan teknologi activematrix adalah pengembangan dari passive matrix, yang juga dikenal sebagai TFT (Thin Film Transistor). Teknologi ini menghasilkan warna setajam CRT pada 1/8 luasnya. Namun teknologi ini masih terbilang sangat mahal. Waktu respon yang dihasilkan TFT sangat ideal untuk aplikasi multimedia. Pada monitor LCD, viewable area sama dengan ukuran layar. Jadi, jika disebutkan suatu LCD ukuran 9.4 inci, apakah yang tampak benar-benar berukuran sama? Tampilan monitor LCD berbeda dengan monitor CRT, yang viewable area-nya selalu lebih kecil dari ukuran layar.
Monitor CRT dengan ukuran layar 11 inci hanya menghasilkan area pandang 9.4 inci. LCD warna datang dengan berbagai tipe dan ukuran, di antaranya: 9.4″ Passive Matrix Color LCD; 10.4″ Passive Matrix Color LCD; 9.4″ Active Matrix Color LCD; dan 10.4″ Active Matrix Color LCD. Sekarang, pengembangan pada diagonal layar sudah mencapai ukuran 11,3 dan 12,1 inci. (lihat Tabel 1)

3.Plasma Gas
Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar. Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.
Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT. Kalau Anda suka menonton pertandingan olah raga atau musik, layar monitor raksasa yang dipasang di sudut-sudut arena tertentu menggunakan teknologi ini.

Selain memahami teknologi yang berkembang pada monitor, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat Anda bermaksud membeli monitor buat keperluan sehari-hari. Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Resolusi.
Resolusi adalah jumlah pixel (picture element) yang dapat digambarkan oleh kartu grafis pada monitor. Semakin besar resolusi, detail gambar akan makin jelas, dan tentunya kualitas tampilan akan semakin baik. Resolusi SVGA yang umum dijumpai sekarang adalah 1024×768, walaupun saat ini sudah banyak dijumpai monitor dengan resolusi yang lebih besar.

b. Interlaced vs Non Interlaced.
Monitor interlaced diartikan sebagai monitor yang menghasilkan citra penuh dengan dua kali penyapuan elektron. Dua kali penyapuan ini memberikan efek flicker yang menyakitkan mata. Oleh karena itu, lebih baik pilih tipe non- interlaced yang dapat menghasilkan citra dengan hanya satu kali sapuan. Tentunya efek flicker akan lebih jauh berkurang.

c. Refresh Rate.
Refresh rate (vertikal frekuensi) diartikan sebagai kemampuan maksimal menampilkan frame dalam satu detik. Makin besar refresh rate, monitor akan semakin nyaman pada mata Anda. Untuk monitor sekarang, pilihlah monitor dengan refresh rate minimal 75Hz.

d. Dot pitch.
Dot-pitch diartikan sebagai ukuran yang mengindikasikan jarak diagonal antara fosfor pada display. Dot-pitch biasanya dituliskan dalam ukuran milimeter. Semakin kecil dot-pitch pada monitor, gambar akan semakin kelihatan mendetail sehingga kualitas gambar yang bisa dilihat oleh mata pun akan lebih baik. Dot-pitch pada monitor bervariasi dari 0,15mm sampai 0,30mm.

e. Standar Radiasi untuk Kesehatan.
Semua monitor menghasilkan radiasi elektromagnetik. Pada monitor CRT, radiasi ini dihasilkan dari tembakan elektron ke layar. Pada ambang batas tertentu, radiasi tersebut masih dapat ditoleransi untuk kesehatan tubuh kita. Untuk itu, perlu dibuat standardisasi untuk radiasi monitor. Standardisasi yang digunakan saat ini adalah MPR II, yang dikembangkan oleh pemerintah Swedia.
Terima kasih..........

0 komentar:

Post a Comment